Kamis, 12 Juni 2014

TUGAS PRAKARYA

VIDEO PENGOLAHAN ES BUAH

► 1:36 www.youtube.com/watch?v=YPSKkreBWZE


TUGAS PRAKARYA



PENGOLAHAN ES BUAH


ES BUAH




Dimana ada sebuah acara keluarga biasanya akan ada minuman yang terbuat dari kombinasi beberapa buah yang segar dan nikmat. Minuman tersebut adalah es buah, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menyukai minuman yang satu ini. Apalagi jika cuaca sedang panas dan gerah sekali pasti minum es buah akan terasa menyegarkan sekali. Dan bagi Anda yang belum mengetahui cara membuat es buah sebaiknya membaca resep dan cara membuat es buah segar dengan mudah berikut ini.
cara membuat es buah
Resep dan Bahan Es Buah
  • 200 gr gula pasir
  • ¼ sdt garam
  • 3 cm kayu manis
  • 5 buah cengkih
  • 1,5 lt air
  • 1 sdm kapur sirih
  • 5 sdm air jeruk nipis / air dari minuman Sprite secukupnya

Buah yang Digunakan
  • 150 gr melon
  • 150 gr semangka
  • 150 gr papaya
  • anggur secukupnya
  • strawberry secukupnya

Catatan : buah dicetak sesuai selera, bisa cetak bulat atau potong dadu
Cara Membuat Es Buah Nikmat dan Segar
  1. Larutkan gula, garam, kayu manis dan cengkeh di dalam air dan aduk hingga rata.
  2. Kemudian masak hingga mendidih, angkat lalu saring dan sirup gula sudah jadi.
  3. Dinginkan sirup gula yang telah Anda buat tersebut di tempat terpisah.
  4. Rendam potongan buah-buahan di dalam larutan air kapur sirih selama beberapa menit.
  5. Angkat buah-buahan yang sudah direndam dengan kapur sirih, cuci bersih dan dinginkan.
  6. Masukkan potongan buah-buahan ke dalam rebusan sirup gula, aduk rata.
  7. Sesaat sebelum disajikan, tuang sprite / air jeruk nipis secukupnya dan beberapa potong es batu.
  8. Hidangkan segera selagi dingin.

Demikian sedikit informasi mengenai resep dan juga cara membuat es buah yang segar dan tentunya nikmat. Resep di atas bukan resep wajib, karena Anda masih bisa mengembangkannya atau menambahkan kreasi sesuai dengan keinginan serta selera Anda. Selamat mencoba dan semoga bisa membuat es buah yang segar dan nikmat bagi keluarga Anda.



TUGAS PRAKARYA

BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Budidaya Rumput Laut Eucheuma Sp. Oleh : Yunias Dao

s_1448008_galeri_147s_1447887_galeri_131
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas laut mudah dibudidayakan dengan biaya yang relatif murah dan memilki nilai ekonomis sebagai bahan pangan, bahan baku industri obat – obatan, tekstil, kosmetik, dan lainya. Rumput laut tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar dan daun sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut dengan thallus.
images
Indonesia pada saat ini membutuhkan pasokan produksi rumput laut kering yang cukup tinggi untuk kebutuhan ekspor dan bahan baku industri dalam negeri. Seiring ddengan menguatnya gerakan kembali kea lam ( Back to nature ), pemanfaatan rumput laut kian dimaksimalkan dan mempunyai peluang besar untuk di optimalkan dalam pengembangan rumput laut secara terpadu.
Beberapa jenis rumput laut yang ada di Indonesia dan bernilai ekonomis seperti eucheuma sp., Gracilaria Sp., Gelidium Sp., dan Hypnea Sp. Salah satu dari jenis – jenis rumput laut diatas yang sedang diminati untuk dibudidayakan adalah eucheuma Sp. jenis ni menghasilkan karaginan ( Carragenophyte ) sebagai bahan baku dalam usaha industri makanan, farmasi, kosmetik dan lain sebagainya.
Walaupun prospek bisnis rumput laut begitu cerah tetapi dalam upaya pengembanganya masih banyak kendala yang di hadapi menyangkut teknik budidaya, ketersediaan bibit yang berkualitas, disamping itu juga adanya faktor perubahan kondisi perairan dan musim yang sangat mempengaruhi kualitas rumput laut yang di hasilkan. Selain itu di bagian pengolahan, faktor pengetahuan tentang pentingnya kulitas rumput laut menjadi kendala utama.
Tujuan.
Adapun tujuan dari pada penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang teknik budidaya rumput laut.
2. Untuk mengetahui kendala – kendala dalam budidaya rumput laut
3. Sebagaiinformasi bagi petani atau pengusaha yang ingin membuka usaha di bidang budidaya rumput laut jenis Eucheuma sp.
Klasifikasi Dan Morfologi Eucheuma sp.
Secara taksonomi rumput laut, rumput laut di kelompokan ke dalam Divisio Thallophyta. Berdasarkan kandungan pigmenya, rumput laut di kelompokan menjadi 4 ( empat ) kelas (Othmer, 1968 ; Anonim, 1977 ) yaitu sebagai berikut .
1) Rhodophyceae ( Ganggang merah )
2) Phaeophyceae ( Ganggang cokelat )
3) Cholorophyceae ( Ganggang hijau )
4) Cyanophyceae ( Ganggang biru-hijau )
sedangkan taksonomi eucheuma sp. adalah sebagai berikut.
Divisio : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Bangsa : Gigartinales
Suku : Solierisceae
Marga : Eucheuma
Jenis : Eucheuma Spinosium ( Eucheuma Denticalitum )
Eucheuma Cottonii ( Kappaphycus Alvarezii )
Bentuk tubuh dari pada Eucheuma Sp. yaitu thallus berbentuk silindris; permukaan licin; thallusnya bersifat Cartilageneus ( menyerupai tulan rawan / muda ); percabangan thallus berujung runcing atau tumpul, sekitar percabangan ditumbuhi nodulus ( tonjol-tonjolan ), dan duri lunak / tumpul untuk melindungi gametangia; serta berwarna hijau terang, hijau olive, dan coklat kemerahan. Percabangan bersifat alternates ( berselang seling ), tidak teratur, serta dapat bersifat Dichotomous ( percabangan dua-dua ) trichotomous ( sistem percabangan tiga-tiga ).
Habitat Eucheuma Sp.
Rumput laut Eucheuma Sp. memerlukan sinar matahari untuk berfoto sintesis. Oleh karena itu rumput laut jenis ini hidup pada lapisan fotik, yaitu kedalaman sejauh inar matahari masih dapat mencapinya. Di alam, jenis ini biasanya berkumpul dalam suatu komunitas atauu koloni dan indicator jenisnya ( species indicator ) antara lain jenis-jenis Caulerpa, Hypnea, Turbinaria, Gracilaria, dan Gelidium. Jenis ini hidup di rataan terumbu karang dangkal sampai pada kedalaman 6 meter, melekat di batu karang, cangkang, kerang, dan benda keras lainya sebagai tempat menempel atau substrat. Faktor yang pling berpengaruh pada pertumbuhan jenis ini adalah cukup arus dengan salinitas ( kadar garam ) yang stabil, yaitu sekitar 28 – 35 ppt. Oleh karenanya, rumput laut jenis ini akan hidup baik bila jauh dari sumber air tawar, jenis ini paling diminati untuk dibudidayakan dengan menggunakan metode rawai ( Long line method ).
Hama Dan Penyakit.
Kendala yang cukup berarti dalam budidaya rumput laut adala masalah hama dan penyakit yang dapat menyebabkan penurunan produksi dan kerusakan yang cukup tinggi dalam usaha budidaya sehingga mengakibatkan kerugian.
Hama dapat berupa serangan ikan ( herbivora ), penyu, atau predator lainya yang bersifat pemakan tumbuhan. Predator ini tidaj hanya merusak tanaman rumput laut tapi juga konstruksi budidaya. Pada umumnya, tanaman yang di serang
adalah tanaman yang berada dekat perairan dengan dasar terumbu karang atau karang berpasir di sekitar pantai.
Penyakit pada rumput laut merupakan suatu gejala gangguan fungsi atau terjadinya perubahan fisiologi pada tanaman. Pada umumnya, hal ini terjadi akibat adanya perubahan faktor lingkingan yang ekstrem, seperti perubahan nutrisi, temperratir, salinitas, pH dan tingkat kecerahan air. Penyakit yang sangat umum terjadi yaitu penyakit ice-ice yang ditandai dengan perubahan warna pada beberapa bagian thallus menjadi pucat dan bercak putih yang kemudiian meluas pada keseluruan thallus. Pada bagian berwarna putih tersebut thallus akan menbusuk kemudian mati.
TEKNIK BUDIDAYA
1. Pemilihan Lokasi.
Salah satu faktor keberhasilan suatu usaha budidaya adalah pemilihan lokasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi budidaya yaitu sebagai berikut.
1. Faktor Utama
a) Faktor Resiko :
a. Lokasi terlindung
b. Lokasi aman dari gangguan pencurian dan sabotase
c. Konflik kepentingan dan,
d. Tidak pada jalur pelayaran.
b) Faktor Kemudahan :
a. Sarana transportasi
b. Sarana budidaya
c. Pemasaran hasil panen dan,
d. Tenaga kerja dari daerah sekitar.
c) Faktor Ekologi :
a. Aliran arus yang baik ( 20-40 cm/detik ).
b. Dasar perairan ( pecahan karang, pasir kasar ).
c. Kedalaman air berkisar 30-60 cm pada waktu surut.
d. Salinitas 28-35 ppt.
e. Kecerahan air ideal 1 meter.
f. Terhindar dari limbah pencemaran.
g. Suhu air 26-30’C.
h. pH 7,3-8,2.
i. Jauh dari sumber air tawar.
j. Bibit mudah di dapatkan.
2. Faktor Pendukung.
a. Musim, pada kendala ini budidaya rumput laut di arahkan pada upaya mempertahankan bibit, tidak mengharapkan panen produksi.
b. Manajemen, Pemilik budidaya berperan ganda sebagai manejer atau petani. perlu diperhatikan banyaknya tanaman yang mampu dikelola petani, jika mengeloa melebihi kebiasaan akan berdampak negative dan tidak efektif.
c. Tata Letak, Dalam menempatkan tanaman harus di perhatikan arah arus yang dominan dilokasi budidaya, terlindung dari gelombang / ombak yang besar serta jauh darri sumber air tawar seperti muara sungai atau aliran mata air tawar dari darat.
2. Persiapan Penanaman.
Persiapan penanaman rumput laut meliputi penyediaan peralatan dan bahan budidaya yang dibutuhkan sesuai dengan metode budidaya yang akan digunakan seperti patok, tali ris, tali utama, jangkar, pelampung, bibit rumput lauut dan berbagai peralatan atau bahan lain yang di butuhkan dalam kegiatan penanaman tersebut.
3. Pemilihan Bibit.
Bibit yang akan digunakan dalam budidaya rumput laut harus berkualitas baik agar tanaman dapat tumbuh sehat. Oleh karena itu perlu di perhatikan kriteria bibit yang baik sebagai berikut.
1. Bibit yang di gunakan merupakan thallus muda yang bercabang banyak, rimbun, dan berujung runcing.
2. Bibit tanaman harus sehat dan tidak terdapat bercak, luka, atau terkelupas sebagai gejala atau akibat dari penyakit ice-ice atau terkena bahan cemaran seperti minyak.
3. Bibit rumput laut harus terlihat segar dan berwarna cerah.
4. Bibit harus seragam dan tidak bercampur dengan jenis yang lainnya.
5. Berat bibit awal di upayakan seragam, sekitar 100 g per ikatan/rumpun.
4. Metode Penanaman .
Secara umum dikenal beberapa macam cara atau metode penanaman rumput laut berdasarkan posisi tanaman terhadap dasar perairan yaitu antara lain sebagai berikut.
1. Metode Dasar.
Penanaman dengan metode ini dilakukan dengan mengikat bibit tanaman rumput laut pada batu karang atau pemberat yang sesuai untuk kemudian di sebar ke dasar perairan.
Keuntungan dari pada metoe ini tidak membutuhkan biaya besar, penanaman mudah di lakukan dan tidak membutuhkan kegiatan pemeliharaan yang rumit. Adapun kelemahan daripada metode ini yaitu hasilnya kurang baik dan tanaman akan mudah terserang predator seperti bulu babi dan yang lainya selain itu tanaman akan mudah hilang terbawa arus.
2. Metode Lepas Dasar ( Off bottom method ).
Metode ini menggunakan patok dari bambu atau kayu yang di tancapkan pada lokasi budidaya dan tali-tali dibentangkan antara patok tersebut. Adapun tahapan penanaman dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut.
 Beberapa potong thallus seberat kira – kira 100 gram diikatkan pada tali ris dengan jarak antara bibit tanaman adalah 25 cm.
 Sementara itu dilokasi budidaya di tancapkan barisan patok yang terbuat dari kayu atau bambu sedalam kira – kira 0,5 meter. Jarak tiap patok dalam barisan adalah 0,5 meter, sedangkan jarak antar patok dalam barisan adalah 2,5 meter.
 Patok – patok yang terdapat dalam satu barisan di hubungkan dengan tali ris utama.
 Tal iris yang berisi bibit tanaman, masing – masing di rentangkan di lokasi budidaya , kemudian diikatkan pada tali ris utama.
3. Metode Rakit Apung ( Floating rack method ).
Metode ini menggunakan bambu atau kayu sebagai media apung, metode cocok ini pada daerah dengan kedalaman waktu surut lebih dari 1 meter. Adapun tahapan teknik budidaya dengan metode ini adalah sebagai berikut.
 Potongan bambu dan kayu dirangkaikan dan diikatkan seperti tampak pasa gambar. Selanjutnya di beri pemberat dengan cara jangkar diikatkan pada rakit dengn bantuan tali ris berdiameter 12 mm.
 sementara itu tanaman/bibit rumput laut yang telah diikat pada tali ris dengan berat bibit 100 gram dan jarak antara tanaman 25 cm.
 Akhirnya tali ris yang sudah berisi tanaman diikatkan pada rakit. Pengikatan ini dapat dilakukan di darat atau dapat juga di lakukan di lokasi budidaya.
 Tambahkan pelampung jika perlu.
4. Metode Rawai ( Long line method ).
Metode rawai merupakan cara yang paling banyak diminati petani rumput laut karena di samping fleksibel dalam pemlihan lokasi, juga biaya yang di keluarkan lebih murah. adapun teknik budidaya rumput laut Eucheuma sp. dengan metode ini adalah sebagai berikut.
 Ikat bibit rumput laut pada tali ris dengan jarak antar bibit 25 cm dan panjang tali ris mencapai 50 – 75 cm atau sesuai keinginan petani rumput laut.
 Ikatkan jangkar pada kedua tali utama yang di bawahnya sudah diikatkan pada jangkar, batu karang atau pemberat.
 Untuk mengapungkan rumput laut ikatkan pelampung dari Styrofoam,atau dari botol plastik atau jika ada pelampung khusus, upayakan jarak bibit dengan permukaan laut berkisar 10 – 15 cm, dengan penetapan posisi pelampung yang tepat.
 Pada satu bentangkan tali ris utama dapat diikatkan beberapa tali ris dengan jarak antara tali ris 1 meter. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi beradunya tali ris akibat ombak atau arus laut.
5. Pemeliharaan.
Memelihara rumput laut berarti mengawasi perkembangan rumput laut secara terus menerus dan juga keadaan konstruksinya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam kegiatan pemeliharaan yaitu sebagai berikut.
 Menyisipi tanaman yang hilang dalam setiap ikatan.
 Bersihkan tanaman serta tali tanaman dan konstruksi dari kotoran lumpur atau tumbuhan dan hewan pengganggu yang melekat.
 Ganti konstruksi yang sudah lapuk, rusak atau patah.
 Kuatkan atau ganti tali tanaman atau tali ris yang lepas atau longgar.
 Mengganti tanaman yang membusuk, rusak atau terkena ice-ice.
6. Penanganan Panen Dan Pasca Panen.
Akhir dari suatu kegiatan budidaya adalah panen dan pasca panen. Pada saat inilah, akan di ketahui baik buruknya kualitas dan kuantitas rumput laut yang di budidayakan . Kualitas dan kuantitas produksi rumput laut akan baik jika telah dipersiapkan lokasi yang benar, pemilihan bibit yang baik, metode penanaman yang tepat, dan pemeliharaan yang benar.
1. Panen.
Selain teknik budidaya, keberhasilan budidaya rumput laut juga di tentukan oleh teknik pemanenan, penanganan pasca panen, umur tanaman dan cuaca pada saat pemanenan. Untuk pengenmbangan bibit rumput laut dapat di panen pada umur 21 – 25 hari, sedangkan untuk produksi dapat dipanen pada umur 6 – 8 minggu. Adapun tahapan cara pemanenan adalah sebagai berikut.
 Bersihkan rumput laut sebelum dipanen.
 Lepaskan tali ris yang berisi tanaman rumput laut yang dipanen dari tali utama.
 Bawa rumput laut ke daratan, lepaskan rumput laut dari tali ris an petik thallus muda untuk di jadikan bibit pada penanaman berikutnya.
2. Penanganan Pasca Panen
Penanganan pasca panen merupakan kegiatan atau proses yang di mulai sejak tanaman dipanen, yaitu meliputi penyucian, pengeringan, sortasi, pengepakan dan penyimpanan.
1. Pencucian.
Rumput laut di cuci dengan air laut sebelum diangkat ke darat, dari kotoran – kotoran yang menempel juga dari tanaman – tanaman lain yang menempel atau tercampur pada tanaman rumput laut Eucheuma sp.
2. Pengeringan / Penjemuran.
Rumput laut yang telah dibersihkan kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di atas para-para bambu, atau di atas plastik, terpal atau jaring sehingga tidak terkontaminasi dengan tanah atau pasir. Pada kondisi panas terik matahari baik, rumput laut akan kering dalam waktu 2 – 3 hari.
3. Pembersihan Kotoran / Garam ( sortasi ).
Pada saat rumput laut di keringkan akan terjadi penguapan air laut dari rumput laut yang membentuk butiran garam yang melekat di permukaan thallusnya. Butiran garam tersebut perlu dibuang dengan mengayak atau mengaduk – aduk ruumput laut kering sehingga butiran garam turun.
4. Pengepakan Dan Penyimpanan.
Rumput laut yang sudah bersih dimasukan ke dalam karung plastik besar kemudian dipadatkan dengan cara di pres. Kemudian rumput laut tersebut di simpan dalam gudang dengan siklus udara yang baik, atap gudang tidak boleh bocor dan tiap tumpukan diusahakan di beri alas agar tidak lembab.
SUMBER : http://yunias19ocean.blogspot.com/2010/09/teknik-budidaya-rumput-laut-eucheuma-sp.html
TUGAS PRAKARYA

MATERI REKAYASA TEKNOLOGI


Teknologi Rekayasa (Engineering Technology)

Teknologi Rekayasa (Engineering Technology) adalah suatu aktivitas profesi di mana ilmu pengetahuan tentang matematika dan ilmu-ilmu alam (fisika) yang diperoleh melalui pendidikan, pengalaman, dan hasil dari praktek penelitian, ditujukan untuk mengembangkan teknologi yang ada agar bermanfaat bagi kepentingan kemanusiaan. Pendidikan Rekayasa teknologi difokuskan terutama pada aspek terapan ilmu pengetahuan dan teknik rekayasa tertentu yang ditujukan untuk mempersiapkan lulusan agar dapat mempaktekkan ilmunya pada bagian spektrum teknologi yang paling dekat dengan perbaikan produk, manufaktur, konstruksi, dan rekayasa fungsi operasional.

Pendidikan

Di Amerika Serikat, Program Rekayasa Teknologi diakreditasi melalui Komisi Akreditasi Teknologi oleh Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi (TAC) atau melalui Asosiasi Teknologi, Manajemen, dan Teknik Terapan (ATMAE). Tergantung pada lembaga, asosiasi dan/atau gelar sarjana yang ditawarkan, juga dengan beberapa institusi juga menawarkan derajat lanjutan. Jenis, lamanya, dan kualitas pendidikan yang ditawarkan dapat sangat bervariasi tergantung pada lembaga pendidikan dan tahapan yang khusus dipelajari dalam Rekayasa Teknologi. program ATMAE dalam Rekayasa Teknologi membutuhkan manajemen inti sebagai partner yang diakreditasi oleh TAC.

Menurut Departemen Pendidikan Amerika Serikat, Rekayasa Teknologi adalah bidang yang berkaitan dengan penerapan prinsip teknik dasar dan keterampilan teknis untuk mendukung para insinyur terlibat dalam berbagai proyek. Program Teknologi Rekayasa biasanya mencakup berbagai petunjuk fungsi pendukung dalam berbagai teknik penelitian, produksi, dan operasi, dan aplikasi untuk spesialisasi teknik tertentu. ]

Perspektif yang lebih luas

Accord Sydney merupakan negara-negara yang sepakat menanda-tangani serta mengakui kesetaraan akademis yang terakreditasi program Rekayasa Teknologi.
Pada bulan Juni 2007, mereka mengakui sebagai anggota sementara dari Permufakatan Internasional Teknologi. Pengakuan persetujuan adalah dalam rangka hal ini: Washington Accord untuk rekayasa, Sydney Accord untuk teknologi rekayasa, dan Dublin Accord untuk teknik teknisi.

Rekayasa teknologis Mobilitas Forum adalah sebuah forum internasional yang diselenggarakan oleh penandatangan Accord Sydney untuk mengeksplorasi kepakatan dalam pengakuan pengalaman teknologi rekayasa dan untuk menghilangkan hambatan yang dibuat untuk kebebasan gerakan dan praktek rekayasa teknologi di antara negara-negara mereka.

Rekayasa versus Program Teknologi Rekayasa

Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi menjelaskan perbedaan antara teknik dan teknologi rekayasa sebagai: "Rekayasa dan teknologi yang terpisah, tapi sangat erat berkaitan dengan profesi.

Berikut adalah beberapa cara mereka membedakannya:
• Rekayasa program undergraduate termasuk bekerja dengan menggunakan matematika dasar dan matematika yang lebih tinggi tingkatnya daripada program teknologi itu sendiri.
• Rekayasa program undergraduate sering berfokus pada teori, sementara program teknologi biasanya fokus pada aplikasi.
• Begitu mereka memasuki dunia kerja, lulusan teknik perencanaan biasanya menghabiskan waktu mereka, sementara lulusan teknologi rekayasa menghabiskan waktu mereka membuat rencana kerja.
• Pada sepakat bahwa teknik dan program teknologi rekayasa dievaluasi dan diakreditasi oleh dua komisi akreditasi terpisah menggunakan dua set kriteria akreditasi yang terpisah.
• Lulusan dari program rekayasa disebut insinyur, sementara lulusan program Teknologi ini sering disebut ahli teknologi.
• Beberapa forum negara bagian lisensi teknik profesional akan memungkinkan hanya lulusan teknik program-program non rekayasa teknologilah yang menjadi insinyur berlisensi.

Para lulusan teknik biasanya memerlukan waktu ataupun periode 'magang' karena program teknik fundamental begitu beratnya. Para lulusan teknologi rekayasa, bagaimanapun, adalah siap untuk segera memulai tugas teknis sejak program teknologi yang menekankan pada praktek industri saat ini dan prosedur desain yang harus diikuti.

Perhimpunan Insinyur Profesional Nasional menggambarkan perbedaan antara rekayasa dan teknologi rekayasa:
"Perbedaan antara teknik dan teknologi rekayasa terutama berasal dari perbedaan dalam program-program pendidikan program Rekayasa mereka . Tujuan pengembangan keterampilan konseptual, yang terdiri dari urutan teknik fundamental dan program desain, dibangun di atas dasar matematika kompleks dan program sains. Program Rekayasa teknologi berorientasi ke arah aplikasi, dan menyediakan siswanya untuk belajar matematika, kursus pengantar ilmu pengetahuan, dan hanya pengenalan dasar-dasar teknik kualitatif. Dengan demikian, program-program rekayasa menyediakan lulusan mereka yang luas dan memilikik kedalaman pengetahuan yang memungkinkan mereka untuk berfungsi sebagai desainer Rekayasa teknologi. mempersiapkan lulusan program mereka untuk menerapkan desain yang lainnya.

Lisensi Insinyur Profesional

Kebanyakan negara bagian AS memungkinkan lulusan dari program studi terakreditasi untuk mengikuti ujian Fundamentals of Engineering (FE) untuk menjadi seorang Engineer Intern (EI), dan ujian Prinsip-Prinsip dan Praktek of Engineering (PE) untuk menjadi Professional Engineer (PE), tetapi beberapa diantaranya membutuhkan beberapa tahun tambahan pengalaman sebelum melakukannya.
Namun, hal ini sangat kontroversial terhadap kebijakan formal dari Masyarakat Profesional Engineers Nasional (NSPE). Model NCEES Hukum,mengizinkan hanya lulusan rekayasa sajalah yang perlu untuk mengikuti ujian ini, dan gerakan yang sedang berlangsung adalah meminta gelar master atau yang setara untuk lisensi sebagai Insinyur Profesional. Dalam hal ini, Sarjana Teknik tidak cukup untuk lisensi.

Kekhususan Posisi

Posisi yang didapatkan bervariasi menurut tingkat yang diterima tergantung dari para Lulusan memperoleh gelar asosiasi atau lebih rendah biasanya mencari karir sebagai Teknisi Rekayasa. Mereka memperoleh gelar sarjana atau lebih tinggi "... sering direkrut untuk bekerja sebagai teknolog atau insinyur, bukan teknisi atau posisi Entry level. Untuk desain produk, pengujian, pengembangan, rekayasa sistem, bidang teknik, operasional teknis , dan pengawasan kualitas semua posisi umum untuk lulusan Teknologi Rekayasa. (JPS)

Arti Teknologi?

Apa itu Teknologi?? =) Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).

Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani techne) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “dayapencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain.

Teknologi juga penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang. Teknologi merupakan Aplikasi ilmu dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.

Perbedaan Teknologi Informasi dan Sistem informasi

Sistem informasi adalah sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sedangkan Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga: lebih cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.

Dari pengertian di atas, dapat kita simpulkan perbedaan SI dan TI adalah SI merupakan sistem yang menyediakan informasi bagi penggunanya. Sedangkan TI lebih kepada teknologi yang digunakan untuk menunjang semua kegiatan SI. (JPS)

Sabtu, 24 April 2010

Pengertian Mekanika Rekayasa

1. Mekanika rekayasa

Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).

Dalam mempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah:
- Stabilitas
- Keseimbangan gaya
- Kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya elastisitas

Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.

2. Gaya luar

Adalah muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan konstruksi. Muatan yang membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat tersebut dinamakan reaksi.

· Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin, dan berat angin.
Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya:
- Angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan misalnya 40 kN/m2, arahnya umum mendatar.
- Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arh gaya tegak lurus bidang singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN.
- Daya air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air dihitung secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya.

Berdasarkan pengertian tersebut muatan-muatan dapat dibedakan atas beberapa kelompok menurut cara kerjanya.
1. Ada muatan yang bekerjanya sementara dan ada pula yang terus-menerus (permanen). Mutan yang dimaksud adalah:
1.1. Muatan mati, yaitu muatan tetap pada konstruksi yang tidak dapat dipindahkan atau tidak habis. Misalnya:
- Berat sendiri konstruksi beton misalnya 2200 kN/m3 , dan
- Berat tegel pada pelat lantai misalnya 72 kN/m2.

2. Ada muatan yang garis kerjanya dianggap suatu titik, ada yang tersebar. Muatan yang dimaksud adalah:
2.1. Muatan titik atau muatan terpusat. Yaitu muatan yang garis kerjanya dianggap bekerja melalui satu titik, misalnya:
- Berat seseorang melalui kaki misalnya 60 kN dan
- Berat kolom pada pondasi misalnya 5000 kN;

Muatan terbagi ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Muatan terbagi rata, yaitu muatan terbagi yang dianggap sama pada setiap satuan luas.
- Muatan terbagi tidak rata teratur, yaitu muatan yang terbagi tidak sama berat untuk setiap satuan luas.

3. Muatan momen, yaitu muatan momen akibat dari muatan titik pada konstruksi sandaran. Gaya horizontal pada sandaran menyebabkan momen pada balok.

4. Muatan puntir, suatu gaya nonkoplanar mungkin bekerja pada suatu balok sehingga menimbulkan suatu muatan puntir, namun masih pada batas struktur statik tertentu.

5. Dalam kehiduypan sehari-hari sering dijumpai muatan yang bekerjanya tidak langsung pada konstruksi, seperti penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak langsung pada kuda-kuda.

Perletakan

Perletakan adalah suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan tertentu.
Tugas utama suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja padanya dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik maka konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Rosenthal menyatakan bahwa semua beban diteruskan ke bumi melalui sesingkat-singkatnya.

Kondisi yang harus dipertimbangkan?

Pertama yang harus dipertimbangkan adalah stabilitas konstruksi. Suatu konstruksi akan stabil bila konstruksi diletakkan di atas pondasi yang baik. Pondasi akan melawan gaya aksi yang diakibatkan oleh muatan yang diteruskan oleh konstruksi kepada pondasi. Gaya lawan yang ditimbulkan pada pondasi disebut: Reaksi. Dalam kasus ini pondasi digambarkan sebagai perletakan. Berikut ini diuraikan tiga jenis perletakan yang merupakan jenis perletakan yang umum digunakan. Yaitu perletakan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horizontal.dan ada maca-macam perletakan yang perlu dipahami yaitu:
a. Perletakan sendi, yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat poros.
b. Perletakan geser, yaitu perletakan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang singgung di mana poros ini diletakkan.
c. Perletakan pendel, yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya diketahui.
d. Perletakan jepit, perletakan ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada perletakannya, demikian sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan bahkan dapat menahan torsi.

3. Gaya Dalam

Gaya dalam adalah gaya rambat yang diimbangi oleh gaya yang berasal dari bahan konstruksi, berupa gaya lawan, dari konstruksi.

Analisis hitungan gaya dalam dan urutan hitungan ini dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:
1. Menetapkan dan menyederhanakan konstruksi menjadi suatu sistem yang memenuhi syarat yang diminta.
2. Menetapkan muatan yang bekerja pada konstruksi ini.
3. Menghitung keseimbangan luar.
4. Menghitung keseimbangan dalam.
5. Memeriksa kembali semua hitungan.

Dengan syarat demikian konstruksi yang dibahas akan digambarkan sebagai suatu garis sesuai dengan sumbu konstruksi, yang selanjutnya disebut: Struktur
Misalkan pada sebuah balok dijepit salah satu ujungnya dan dibebani oleh gaya P seperti pada gambar 3.2.



gambar 3.2

maka dapat diketahui dalam konstruksi tersebut timbul gaya dalam.
Apabila konstruksi dalam keadaan seimbang, maka pada suatu titik X sejauh x dari B akan timbul gaya dalam yang mengimbangi P.
Gaya dalam yang mengimbangi gaya aksi ini tentunya bekerja sepanjang sumbu batang sama besar dan mengarah berlawanan dengan gaya aksi ini. Gaya dalam ini disebut Gaya normal (N).
Bila gaya aksi berbalik arah maka berbalik pula arah gaya normalnya. Nilai gaya normal di titik X ini dinyatakan sebagai Nx.



Gambar 3.3

Gambar 3.3 menggambarkan gaya P yang merambat sampai titik X dan menimbulkan gaya sebesar P’ dan M’. Apabila struktur dalam keadaan seimbang maka tiap-tiap bagian harus pula dalam keadaan seimbang. Selanjutnya gaya P’dan M’ harus pula diimbangi oeh suatu gaya dalam yang sama besar dan berlawanan arah, yaitu gaya dalam Lx dan Mx. Gaya tersebut merupakan sumbangan dari bagian XA yang mengimbangi P’M’.

Gaya dalam yang tegak lurus sumbu disebut Gaya lintang, disingkat LX dan momen yang menahan lentur pada bagian ini disebut Momen Lentur disingkat MX.
Dari uraian di atas, gaya-gaya dalam dibedakan menjadi tiga :
1. Gaya normal (N), yaitu gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok.
2. Gaya lintang (L), yaitu gaya dalam yang bekerja tegak lurus sumbu balok.
3. Momen lentur (F), yaitu gaya dalam yang menahan lemtur sumbu balok

Gaya dalam bekerja pada titik berat sepanjang garis struktur. Untuk menghitung gaya dalam ini diperlukan pengertian tanda. Menurut perjanjian tanda yang lazim digunakan di dalam Mekanika Rekayasa seperti terlukis pada gambar 4.3.
Gaya Normal diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan gaya tarik pada batang dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan sifat desak.

Gaya lintang diberi tanda positif (+) apabila gaya itu cenderung menimbulkan patah dan putaran jarum jam, dan diberikan tanda negatif (-) apabila gaya itu cenderung menimbulkan kebalikannya.

Momen lentur diberi tanda positif (+) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke atas dan diberi tanda negatif (-) apabila gaya itu menyebabkan sumbu batang cekung ke bawah.

4. Hubungan antara Muatan, Gaya Lintang, dan Momen

Untuk membahas pertanyaan tersebut, harus mempelajari suatu struktur sederhana yang dibebani muatan penuh terbagi rata.

Gaya dalam di m dapat dihitung sebesar:

Mm = Va.x – ½ qx2 =
½ qlx – ½ qx2...................(1.1)
Lm = ½ ql – qx............................(1.2)

Gaya dalam di n dapat dihitung sebesar:

Mn = Va (x + dx) – 1/2q (x + dx)2............(1.4)
Ln = ½ qL – q (x + dx)............................(1.5)

Persamaan (1.4) dan (1.5) tersebut dapat ditulis
Pula sebagai:

Mn = Mm + dM =
Mm + Lm.dx – q.dx.1/2 dx..............(1.6)
Ln = Lm + dL = Lm – q.dx........................(1.7)

Persamaan tersebut setelah diselesaikan didapat:
dM/dx = Lx..............................................(1.8)
dL/dx = - q...............................................(1.9)

Kiranya perlu ditambahkan bahwa perubahan nilai beban ditiap titik adalah tetap, yang berarti dq/dx = 0

Dengan demikian memang terbukti adanya hubungan antara muatan, gaya lintang dan momen. Hubungan itu tampak pula pada persamaan-persamaan di atas, yaitu: gaya lintang merupakan fungsi turunan dari momen , dan beban merupakan fungsi turunan dari gaya lintang, atau sebaliknya gaya lintang merupakan jumlah integrasi dari beban, dan momen merupakan jumlah integrasi dari gaya lintang.

Satuan Konversi untuk Pembebanan

1 mpa = 1000 kpa = 1 ksi
1 mpa = 1 n/mm2 = 10 kg/cm2 = 100t/m2
1 mpa =100t/m2 = 100.000kg/m2
1 kpa = 100kg/m2
1 mpa = 1000 kpa
1 kpa =1kn /m2 1kn =100kg/m2
fc beton ( mutu beton) missal k 225 kg/cm2 dibagi 10 = 22,5 mpa
fy main ( mutu baja pokok ) = 400 mpa = 40.000t/m2
fy sec ( mutu baja sengakang = 240 mpa = 24000t/m)

Satuan Konversi untuk Gaya

N = 0.001 kN
[KN] = 1 kN
MN = 1000 kN
lb (pon) = 0044482 kN
klb (kilopon) = 4.4482 kN

Pengertian Teknologi

Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.

Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut :

* Teknologi sebagai barang buatan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
* Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.
* Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber.
* Teknologi sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.

Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.

Di antara ketiganya, IPA menggunakan lambing-lambang komunikasi yang paling pasti seperti matematika, fisika, kimia, biologi sehingga kemungkinan untuk disalah mengerti kecil sekali. Proses rekayasa sudah barang tentu menggunakan lambing-lambang yang digunakan dalam IPA, tetapi Rekayasa juga sedikit menggunakan bahasa-bahasa yang digunakan dalam ilmu social sehingga mudah dipahami. Jadi Rekayasa adalah wilayah tengah-tengah, dimana dapat menggunakan lambing-lambang dalam IPA dan juga mampu di pahami karena terdapat ilmu sosialnya. Sedangkan Teknologi, kerena fungsinya adalah untuk mempermudah kegiatan manusia maka harus lebih dimengerti manusia sehingga teknologi mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.

Banyak sekali pengertian teknologi, dalam buku yang berjudul The Man-Made World, penulis buku berpikiran sekarang ini manusia tidak hanya sekedar tinggal di dunia ini tetapi juga sekaligus tinggal di dalam alam teknologi ciptaan manusia itu sendiri yang tentunya tidak lepas dari izin Allah ta’ala. Lalu apa artinya??? Maksudnya adalah :

* Manusia tidak dapat dipisahkan lagi dengan teknologi
* Manusia memerlukan teknologi dalam seluruh aspek kehidupannya
* Teknologi menjadi tempat dan lingkungan hidup manusia (habitat).

Teknologi akan memberikan pengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi maju atau tidaknya teknologi.


TUGAS PRAKARYA


KERAJINAN TEKSTIL
Materi Ajar
Konsep Dasar Kerajinan Tekstil
A. Prinsip-Prinsip Seni
Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab
perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan
    kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah
    sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan
    tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
c. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis
   bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam
   penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau
   ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.
B. Pengertian Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama.
C. Jenis Kerajinan Tekstil
Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya: hiasan dinding,sarung bantal kursi, produk kerajinan tekstil yang termasuk benda pakai diantaranya: bad cover,sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.
D. Desain Kerajinan Tekstil
Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal
apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.
Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan)
a. Structural Design (desain struktur)
Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur
dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu
benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
b. Decorative Design (garnitur)
Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan
busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By
construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
a.     By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan
tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket
b.    By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini
biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
 Cnth :: Quilting Smocking Shiring Pintucks
c.     By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas
permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. Cnth : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe(susur/ekorkuda)
Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang
akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada
produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.
E. Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil
Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut,serta teknik yang akan digunakan.
·         Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita.
·         Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting.
Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit,gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem,lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain.
F. Mengenal Kain Flanel
Kain flanel (felt) adalah jenis kain dibuat dari serta wol tanpa ditenun. Kain flanel termasuk salah satu bahan utama yang dipakai dalam kerajinan tekstil. Terdapat kain flanel polos dan kain flannel bermotif. Contoh produk kerajinan flanel: Gantungan kunci, Replika kue , Bingkai foto